Senin, 26 Oktober 2009

My Story bag. 2

Fitri... Sejenak sejak kau berlalu, ku coba mencari sosok lain pengganti dirimu. Yang ku cintai dengan tulus, tanpa embel-embel apapun. Aku mencoba menebus kesalahan yang ku lakukan untuk mendapatkanmu...
6 bulan... yah 6 bulan lamanya ku mencintai perempuan maya, hanya merdu suaranya yang menghiasi hati, memberi warna hidup. Setiap degup jantung, desah napas, hingga aliran darah seperti memiliki nada-nadanya sendiri, menjadi alunan simphony yang menggairahkan.
Suara itu penuh kelembutan, seolah menggambarkan cinta pemiliknya. Tawanya nan merdu terasa menenangkan saat ia bergema, seakan-akan ingin meyakinkanku bahwa cintaku tak bertepuk sebelah tangan.
Aahhhhhh.... ternyata semua itu hanyalah ilusi...
Dan saat aku tersadar, ternyata dia telah pergi jauh... meninggalkanku sendiri di sini... tanpa cerita, tanpa alasan, hanya kata maaf saja.
Aku terkesima dengan keadaan yang serba membingungkan ini. Sekali lagi aku ditipu oleh cinta....

Minggu, 25 Oktober 2009

My Story bag.1

Sebenarnya rasa sesak di dada ini sudah lama mendera, namun terus kutahankan. Meski aku tak tahu sampai kapan akan seperti ini. Aku hanya berharap akan lebih sabar dari gunung berapi yang akhirnya menumpahkan laharnya setelah lama disimpan.
Ahhhh... seandainya dulu aku ikhlas mencintai, maka saat ini aku takkan sendiri. Sendiri dalam kelemahan diri yang dibungkus dengan rapi menggunakan sikap yang tegar dan santai, seolah-olah semuanya hanyalah omong kosong dan menjadikan cinta seolah-olah hanyalah alat untuk menikmati hidup yang sangat singkat ini.
Fitri... seandainya aku ingin memilikimu karena dirimu dan bukan karena akhlakmu, mungkin kemarin akulah yang duduk di pelaminan itu bersamamu. Berijab kabul, mengucapkan ikrar disaksikan semua insan di bumi ini, disaksikan alam ini, dan disaksikan Sang Pemilik Kehidupan ini... tapi sayangnya bukan aku, tapi orang lain, entah siapa. Karena aku tak peduli lagi.
Fitri... seandainya sedikit saja kau tunjukkan padaku bahwa kau yakin dengan agamamu, agama kita... dan tak hanyut dalam pergaulan yang tak memberikanmu apa-apa selain cela bagi dirimu, keluargamu dan agamamu, maka aku takkan disibukkan dari segala macam niat untuk mendapatkan dirimu dan menyelamatkanmu dari pergaulanmu itu.
Fitri... sekarang aku sadar bahwa segala yang telah kulakukan untukmu dan yang kulakukan untuk diriku sendiri adalah sia-sia belaka, tanpa manfaat, percuma... biasakah kau rasakan benci pada diriku sendiri?? atas semua langkah yang telah kuambil untuk mendapatkanmu??
Sesungguhnya aku merasa telah hancur luluh lantak oleh perasaan yang tak bernama, dan aku tersiksa karenanya. Apakah kau memahami itu? aku yakin tidak. Sebab untuk apakah kau memahami itu??
Semula aku yakin bahwa aku telah menipu cinta.. tapi ternyata akulah yang tertipu. Rasa marah ini selalu bergolak, meminta haknya untuk ditumpahkan, tapi aku terus menahannya, menenangkannya agar tak menghancurkan siapa pun. Biarlah cukupku yang hancur.
Fitri... semoga tak kau gadaikan akhlakmu untuk sesuatu yang hanya sementara, yang suatu ketika akan hilang meski ajal tak menjemput.
Fitri... semoga tak kau gadaikan akhlakmu sebab karena itulah aku ingin memilikimu.
Fitri... semoga tak kau gadaikan akhlakmu sebab karena itulah aku selama ini merana dalam penantian hadirmu.
Fitri... semoga tak kau gadaikan akhlakmu sebab karena itu aku hancur.

Selasa, 24 Maret 2009

MANCING UDANG DI LUAH TUTU

Ceritanya nih, di Luah (baca=Danau) Tutu ada banyak udang kecil-kecil yang biasa dipake buat udang kering alias ebi. Pas aku pergi mancing di situ, keliatan deh tu udang pada sliweran. Akhirnya muncul ide bikin alat pancing udang dari botol air mineral ukuran 1,5 liter.

Yang pada mau ikutan bikin, follow me aja deh… pokoknya gampang, murah tapi gak meriah…JJJ

Caranya :

1. Yang paling penting tentu saja siapin dulu botol air mineral yang gede, mau pake galon juga terserah, soal jumlah, makin banyak makin oke.

2. Potong pake Cutter leher botolnya.

3. Kalo sudah dipotong leher botolnya, masukin bagian atas botol ke dalam botol dengan posisi terbalik. Nah jadinya kayak di gambar deh. Apa sudah selesai…. Belum donk, masih ada lagi yang lainnya.

4. Siapin juga benang katun atau nilon, atau tali ukuran kurang lebih 2 meter. Gunanya buat ngikat botolnya, biar jadi kayak timba J

5. Siapin bout solder, kalo gak ada bisa juga pake besi dari rangka payung yang dipanaskan, fungsinya buat ngelobangin botol.

6. Bagian bibir botol yang sudah diiris tadi dilobangin pake bout solder, abis itu talinya diikat disitu.

7. Bikin juga lubang-lubang pada pinggiran botol, lubangnya gak usah besar-besar, tapi buatnya agak banyak biar air mudah masuk.

Nah sekarang, kita bikin umpannya.

Sebab kalo mancing gak pake umpan, namanya bukan mancing.. J

Bahan-bahannya :

Pelet ikan (sekilo cukup), tepung terigu (5 sendok makan), trasi udang dibakar kalo mau pake garam, putih telor atau bumbu tambahan lain boleh aja, asal jangan keenakan aja, ntar bukan jadi umpan mancing, tapi malah jadi lauk yang mancing.

Pelet direndam dengan air panas, trus bareng trasi bakar, dan terigu diulek sampe halus. Abis itu dibentuk bulatan persis kayak bakso. Jadi deh umpannya. Kita sudah siap untuk mancing.

Umpan dimasukin ke dalam botol, trus botolnya diceburin ke dalam danau, sungai (kalau aku sih di Luah Tutu). Tunggu 1 sampe 2 jam baru diangkat.

Nah ada 1 tips biar gak bosan nunggu udangnya masuk perangkap, jangan lupa bawa komik atau HP buat Chating, Smsan sama teman atau pacar. Atau sekalian pacarnya dibawa sekalian buat teman mojok…..he he he J J J

Makasih buat Sutris di Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah buat idenya.. peace with u man…